Minggu, 23 November 2014

Masjid Nasir Al-Mulk

MASJID NASIR AL MULK

Ketika kita mendengar atau membaca tentang bangunan sejarah, biasanya kita membayangkan lengkungan-lengkungan yang indah, menara-menara yang menjulang, ukiran-ukiran dan dinding-dinding batu, namun sebagian besar dari kita mungkin tidak berpikir tentang warna-warna cerah dan bersemangat.


Masjid berwarna hijau atau emas itu sudah biasa. Tetapi sebuah masjid kuno nan indah ini terkenal dengan nama Pink Mosque atau Masjid Pink. Warna dari Masjid ini memang tidak serta merta seluruhnya berwarna pink, namun masjid yang bernama asli Nasir al-Mulk ini menyimpan keindahan yang luar biasa di dalamnya. Dipenuhi kaca yang berwarna-warni. ketika Anda masuk di dalamnya pada siang atau pagi hari, Anda bisa melihat warna-warni yang memenuhi ruangannya. Bahkan keindahannya akan makin terlihat ketika matahari menerpa masjid yang terletak di Shiraz, Iran ini. Dilansir melalui HuffingtonPost, konsep bangunan ini adalah warisan dari kehidupan di tahun 1876, namun bangunannya baru rampung di tahun 1888.
Masjid di sebuah negara yang memiliki penduduk mayoritas Islam merupakan hal yang wajib. Namun model masjid di beberapa negara memiliki corak yang berbeda. Jika anda tengah berada di Iran, coba mampir sedikit untuk melirik indahnya masjid pelangi di Shiraz, Iran.
Masjid tradisional di Shiraz, Iran ini dikenal dengan nama masjid Nasir Al-Mulk. Masjid ini dibangun oleh salah satu raja di era Dinasti Qajar, Mirza Hasan Ali Nasir al Mulk pada 1876 dan selesai dibangun pada 1888.
Arsitek bangunan yang memiliki warna-warni pelangi di interior setiap ruangan ini adalah Muhammad Hasan e Memar dan Muhammad Reza Kashi Paz e Shirazi.
Masjid Nasir al-Mulk, seperti yang digambarkan oleh foto-foto dibawah ini, adalah pengecualian yang jelas dan kuat untuk gagasan bahwa struktur bangunan bersejarah biasanya kusam dan agak kurang dalam warna. Tidak hanya kaca jendela yang kaya warna, tapi dindingnya menampilkan array yang indah dan berseri berwarna-warni dari ubin geometris yang dicat.


Pembangunan masjid dimulai pada tahun 1876 dan selesai pada 1888 di Shiraz, Iran atas perintah Mirza Hasan Ali Nasir al Mulk, penguasa dari dinasti Qajar. Jendela kaca warna menangkap cahaya pagi dan menciptakan sebuah drama cahaya yang indah di lantai masjid, sehingga mendapat nama “Masjid Pink” dan mengundang fotografer untuk menangkap keindahannya. Meskipun beberapa ubin yang menghiasinya berwarna mawar, tnamun masjid sepertinya mencakup hampir setiap warna di bawah cahaya matahari.

Masjid ini memiliki banyak unsur arsitektur tradisional Islam seperti lengkungan iwan dan air mancur pusat untuk wudhu, tapi kaca warna dari jendela relatif jarang dimiliki oleh masjd-masjid lain. Hanya beberapa masjid, seperti Masjid al-Aqsa dan Masjid Biru di Istanbul, yang memiliki jendela kaca warna.


_______________________________________________________________________
Many Thanks To :


Gunadarma University.

_______________________________________________________________________
Created By :
Raka Nur Satrio
27313214
2 TB 05

Arsitektur & Lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar