Bab 8
Pertentangan
Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan
sosial dan integrasi masyarakat sering terjadi dikalangan masyarakat. Menurut
saya ini terjadi karena setiap manusia mempunyai keperibadian yang berbeda,
manusia kembar sekalipun tidak memiliki kemampuan dan sifat yang sama. berikut
dibawah ini merupakan penjelasan lebih terperinci mengenai tema pertentangan
sosial dan integrasi masyarakat.
1. Pengertian
Pertentangan
Sosial adalah suatu kegiatan yang menentang ilmu - ilmu sosial yang
biasanya terjadi karena kesalah pahaman. contoh pertentangan sosial adalah
tauran, kerusuhan, perang antar suku dan banyak lagi. contoh yang paling sering
kita lihat adalah tauran, tauran yang sering terjadi biasanya di dasari oleh
keinginan berkuasa atas suatu tempat atau suatu barang bahkan orang.
Secara arti kata Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration"
yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Dalam hal ini integrasi sosial
dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda
dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang
memilki keserasian fungsi. Sedangkan definisi lain dari integrasi adalah suatu
keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi terhadap kebudayaan
mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka
masing-masing. Sehingga integrasi memiliki dua pengertian, yaitu :
a.) Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.
b.) Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
Integrasi masyarakat dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga-lembaga dan masyarakat secara keseluruhan. Sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan, berupa adanya konsensus nilai-nilai yang sama dijunjung tinggi.
Dalam hal ini terjadi kerja sama, akomodasi, asimilasi dan berkuranmgnya sikap-sikap prasangka di antara anggota msyarakat secara keseluruhan. Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada di dalam masyarakat, sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, mengdeskriditkan pihak-pihak lainnya dan tidak banyak sistem yang tidak saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan. Oleh karena itu untuk mewujudkan integrasi bangsa pada bangsa yang majemuk dilakukan dengan mengatasi atau mengurangi prasangka.
a.) Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.
b.) Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
Integrasi masyarakat dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga-lembaga dan masyarakat secara keseluruhan. Sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan, berupa adanya konsensus nilai-nilai yang sama dijunjung tinggi.
Dalam hal ini terjadi kerja sama, akomodasi, asimilasi dan berkuranmgnya sikap-sikap prasangka di antara anggota msyarakat secara keseluruhan. Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada di dalam masyarakat, sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, mengdeskriditkan pihak-pihak lainnya dan tidak banyak sistem yang tidak saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan. Oleh karena itu untuk mewujudkan integrasi bangsa pada bangsa yang majemuk dilakukan dengan mengatasi atau mengurangi prasangka.
_______________________________________________________________________
2.) Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu. Tingkah laku
individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kepentingannya. Ada 2
jenis kepentingan dalam diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan sosial/psikologis. Perbedaan kepentingan itu antara
lain:
a.) Kepentingan
individu untuk memperoleh kasih sayang.
b.) Kepentingan
individu untuk memperoleh harga diri.
c.) Kepentingan
individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
d.) Kepentingan
individu untuk memperoleh potensi dan posisi.
e.) Kepentingan
individu untuk membutuhkan orang lain.
f.) Kepentingan
individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya.
g.) Kepentingan
individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.
h.) Kepentingan
individu untuk memperoleh kemerdekaan diri
_______________________________________________________________________
3. Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka dan diskriminasi dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan
tersebut dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan, dan bahkan integrasi
masyarakat. Kerugian prasangka melalui hubungan pribadi dan akan menjalar
bahkan melembaga (turun-temurun). Jadi prasangka dasarnya pribadi dan dimiliki
bersama. Perbedaan terpokok antara prasangka dan diskriminatif adalah
prasangka menunjukkan pada aspek sikap, sedangkan diskriminatif pada tindakan.
Sikap adalah kecenderungan untuk berespons baik secara positif atau negatif terhadap
orang, obyek atau situasi.
Dalam
konteks realitas, prasangka diartikan: “Suatu sikap terhadap anggota kelompok
etnis atau ras tertentu, yang terbentuk terlalu cepat tanpa suatu induksi.
Diskriminatif merupakan tindakan yang realistis”. Dapat disimpulkan bahwa
prasangka itu muncul sebagai akibat kurangnya pengetahuan, pengertian dan fakta
kehidupan, adanya dominasi kepentingan golongan atau pribadi, dan tidak
menyadari atau insyaf akan kerugian yang bakal terjadi. Tingkat prasangka itu
menumbuhkan jarak sosial tertentu di antara anggota sendiri dengan anggota
kelompok luar.
I.) Sebab-sebab terjadinya
prasangka:
1.) Pendekatan Historis
Pendekatan
ini berdasarkan teori pertentangan kelas, menyalahkan kelas rendah di mana
mereka yang tergolong kelas atas mempunyai alasan untuk berprasangka terhadap
kelas rendah
2.) Pendekatan Sosiokultural dan
Situasional
a.
Mobilitas sosial: gerak perpindahan dari strata satu ke strata sosial lainnya.
Artinya kelompok orang yang mengalami penurunan status akan terus mencari
alasan mengenai nasib buruknya.
b. Konflik
antara kelompok: prasangka sebagai realitas dari dua kelompok yang bersaing.
c. Stagma
perkantoran: ketidakamanan atau ketidakpastian di kota disebabkan oleh “noda”
yang dilakukan oleh kelompok tertentu.
d. Sosialisasi:
prasangka muncul sebagai hasil dari proses pendidikan, melalui proses
sosialisasi mulai kecil hingga dewasa.
3.) Pendekatan Kepribadian
Teori
ini menekankan pada faktor kepribadian sebagai penyebab prasangka, disebut
dengan frustasi agresi. Menurut teori ini keadaan frustasi merupakan kondisi
yang cukup untuk timbulnya tingkah laku agresif.
4.) Pendekatan Fenomenologis
Pendekatan
ini ditekankan pada bagian individu memandang atau mempersepsikan
lingkungannya, sehingga persepsilah yang menyebabkan prasangka.
5.) Pendekatan Naïve
Bahwa
prasangka lebih menyoroti obyek prasangka tidak menyoroti individu yang
berprasangka.
Prasangka
bisa diartikan sebagai suatu sikap yang terlampau tergesa-gesa berdasarkan
generalisasi yang terlampau cepat, sifat berat sebelah dan dibarengi proses
simplifikasi (terlalu menyederhanakan terhadap suatu realita). Sikap
berprasangka jelas tidak adil, sebab sikap yang diambil hanya berdasarkan pada
pengalaman atau apa yang di dengar.
II.) Etnhosentrisme Stereotype
Ethnosentrisme
yaitu sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan orang lain dengan
mempergunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Sikap ini dianggap bahwa
kebudayaan dirinya lebih unggul dari kebudayaan lainnya.
Stereotype
yaitu gambaran dan ajakan ejek. Stereotype diartikan sebagai tanggapan mengenai
sifat-sifat dan waktu pribadi orang atau golongan lain yang bercorak negatif
sebagai akibat tidak lengkapnya informasi dan sifatnya yang subyektif.
_______________________________________________________________________
4.
Pertentangan Sosial Ketegangan Dalam Masyarakat
I.) Pengertian
Konflik
mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa
dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar.
Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu terdapat
dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik unit-unit
tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan,
masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan terdapat interraksi diantar
bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut
Konflik
merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang
sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada
lingkungan diri seseorang, kelompok, dan masyarakat. Adapun
cara pemecahan konflik tersebut :
Elimination, pengunduran
diri dari salah satu pihak yang terlibat konflik
Subjugation atau Domination,
pihak yang mempunyai kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah
Majority Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting
Minority
Consent, artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak
merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta kesepakatan untuk melakukan
kegiatan bersama Compromise, artinya semua sub kelompok yang terlibat dalam
konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah Integration, artinya
pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah
kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua
pihak
II.) Golongan-Golongan yang Berbeda
dan Integrasi Sosial
Masyarakat
Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari
berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan
nasional yang berwujudkan Negara Indonesia. Masyarakat majemuk dipersatukan
oleh sistem nasional yang mengintegrasikannya melalui jaringan-jaringan
pemerintahan, politik, ekonomi, dan sosial. Aspek-aspek dari kemasyarakatan
tersebut, yaitu Suku Bangsa dan Kebudayaan, Agama, Bahasa, Nasional Indonesia.
Masalah
besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka
adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan
peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada
kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika),
berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan. Adapun hal-hal yang dapat menjadi
penghambat dalam integrasi:
a.)
Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
b.)
Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga
negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab)
c.) Agama,
sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
Prasangka
yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu.
III.) Integrasi Sosial
Integrasi
Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi
perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat
terjadinya integrasi sosial antara lain:
1.)
Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
2.)
Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai
sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
3.)
Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara
konsisten.
IV.) Integrasi nasional
Beberapa
permasalahan integrasi nasional
a.) Perbedaan Ideoloogi
b.) Kondisi masyarakat yang majemuk
c.) Masalah territotial daerah yang berjarak cukup jauh
d.) Pertumbuhan partau politik
a.) Perbedaan Ideoloogi
b.) Kondisi masyarakat yang majemuk
c.) Masalah territotial daerah yang berjarak cukup jauh
d.) Pertumbuhan partau politik
Upaya
pendekatan
Upaya
yang dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan kesenjangan-kesenjangan itu
antara lain:
1.) Mempertebal keyakinan seluruh warga Negara terhadap ideolgi nasional
2.) Membuka isolasi antar berbagai kelompok dengan membangun sarana komunikasi, informasi, dan transpormasi.
3.) Menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional.
4.) Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing.
1.) Mempertebal keyakinan seluruh warga Negara terhadap ideolgi nasional
2.) Membuka isolasi antar berbagai kelompok dengan membangun sarana komunikasi, informasi, dan transpormasi.
3.) Menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional.
4.) Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing.
_______________________________________________________________________
Many
Thanks To :
Gunadarma University.
_______________________________________________________________________
Created
By :
Raka
Nur Satrio
1
TB 03
27313214
Ilmu
Sosial Dasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar